Beranda | Artikel
Keutamaan Tauhid dan Penghapusan Dosa Dengannya
Rabu, 25 Agustus 2021

Bersama Pemateri :
Ustadz Ahmad Zainuddin

Keutamaan Tauhid dan Penghapusan Dosa Dengannya adalah ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Fathul Majid Syarh Kitab At-Tauhid. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc. pada Rabu, 16 Muharram 1443 H / 25 Agustus 2021 M.

Kajian Tentang Keutamaan Tauhid dan Penghapusan Dosa Dengannya

Pada kajian kali ini kita akan membaca bab yang baru, yaitu باب فضل التوحيد وما يكفر من الذنوب (bab keutamaan tauhid dan penghapusan dosa dengan tauhid).

Dalam bab ini penulis akan menyebutkan tentang keutamaan tauhid dan bahwa tauhid tersebut menghapuskan dosa. Tauhid yang dimaksud adalah yang berkaitan dengan perkara ibadah seorang hamba kepada Allah. Karena tauhid ibadah inilah terjadi pertempuran antara Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan para sahabatnya dengan orang-orang kafir Quraisy, Yahudi, dan Nasrani.

Tauhid memiliki banyak keutamaan, dan salah satunya adalah penghapusan dosa. Kenapa disebutkan penghapusan dosa secara tersendiri? Jawabnya adalah penyebutan sesuatu yang khusus setelah menyebutkan yang umum menunjukkan kepada pengkhususan. Dosa apapun jika dia bertauhid dan mati diatasnya, maka dosa-dosanya yang lain dihapuskan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal ini jika dia benar-benar bertauhid dan tidak pernah berurusan dengan kesyirikan. Ini menunjukkan keutamaan yang sangat luar biasa dari tauhid.

Kita tahu bahwasanya seorang manusia tidak pernah lepas dari dosa. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

كُلُّ بَنِى آدَمَ خَطَّاءٌ…

“Setiap keturunan Adam adalah orang yang selalu melakukan kesalahan…” (HR. Tirmidzi)

Begitu juga di dalam Al-Qur’an disebutkan sifat-sifat buruk yang Allah sifatkan kepada manusia yang dengannya manusia berbuat kesalahan, maka pada saat itu manusia tidak lepas dari dosa. Sehingga ketika ada amalan yang menghapuskan dosa-dosa, maka ini adalah  keutamaannya sangat luar biasa.

Oleh karena itu Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah pernah menyebutkan tiga tanda kebahagiaan; jika diberi nikmat maka dia bersyukur, jika berbuat dosa dia beristighfar, jika diuji dia bersabar. Manusia tidak lebih dari tiga perkara ini.

Seorang hamba sangat wajib memperhatikan tauhid, karena salah satu keutamaan besarnya adalah menghapuskan dosa-dosa yang mana kita semua tidak lepas dari dosa-dosa.

Keutamaan Tauhid

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampurkan keimanannya dengan kedzaliman (kesyirikan), merekalah orang-orang yang mendapatkan keamanan dan diberi petunjuk.” (QS. Al-An’am[6]: 82)

Dari Ibnu Jarir, beliau berkata: “Telah meriwayatkan kepadaku Al-Mutsanna -dengan menyebutkan sanadnya sampai kepada Ar-Rabi’ bin Anas- beliau berkata: ‘Yang dimaksud dengan iman di dalam ayat ini adalah mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam beribadah.`”

Ibnu Katsir berkata tentang ayat ini: “Yaitu maksudnya adalah orang-orang yang mengikhlaskan ibadah kepada Allah semata, tiada sekutu bagiNya, dan tidak mensyirikanNya dengan sesuatu apapun, mereka adalah orang-orang yang aman pada hari kiamat, yang mendapatkan petunjuk di dunia dan akhirat.”

Kata Zaid bin Aslam dan Ibnu Ishaq, berkata: “Ayat ini adalah kabar dari Allah Subhanahu wa Ta’ala tentang dua kelompok yang lebih berhak mendapat keamanan dan pasal penetapan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala antara Ibrahim ‘Alaihis Salam dengan kaumnya.”

Makna kedzaliman adalah kesyirikan

Ketika turun Al-An’am ayat 82 ini, maka para sahabat berkata: “Wahai Rasulullah, siapa di antara kita yang tidak berbuat dzalim?” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

ليسَ كما تَقُولونَ {لَمْ يَلْبِسُوا إيمَانَهُمْ بظُلْمٍ} [الأنعام: 82] بشِرْكٍ، أَوَلَمْ تَسْمَعُوا إلى قَوْلِ لُقْمَانَ لِابْنِهِ يا بُنَيَّ لا تُشْرِكْ باللَّهِ إنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“Bukan seperti yang kalian kira. Yang dimaksud dengan “‘Tidak mencampurkan keimanan dengan kedzaliman‘, maksudnya adalah tidak mencampurkan keimanan dengan kesyirikan. Apakah kalian tidak mendengar nasihat Lukman kepada anaknya: ‘Wahai anakku sayang, janganlah engkau mensyirikkan Allah dengan sesuatu apapun. Sesungguhnya kesyirikan adalah kedzaliman yang sangat agung.‘” (HR. Bukhari)

Bagaimana pembahasan lengkapnya? Mari kita download dan simak mp3 kajiannya.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/50591-keutamaan-tauhid-dan-penghapusan-dosa-dengannya/